21/09/2017
*"Negeri" asing itu bernama KULONPROGO
(Mudah2an bukan hoax 😆😆)
_Apa yang terjadi di_ _*Kulon Progo*_ _saat ini!._
_*Teladan dalam Senyap*_ _(belajar nasionalisme ekonomi dan bela pribumi dari kulonprogo)_
_Kulonprogo bukanlah daerah yang jadi sorotan media. Bukan kota besar seperti Bandung, Surabaya, apalagi Jakarta._
_Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, pun tak sepopuler Kang Emil, Bu Risma apalagi Ahok?_
_Walau tanpa sorotan media, Hasto Wardoyo, telah meletakkan spirit kemandirian sebuah bangsa. Ia mengajak warganya keluar dari kemiskinan, dengan kekuatannya sendiri._
_Hasto memberi teladan dalam senyapnya publikasi. Ia memulai dengan gerakan_ _*bela dan beli Kulonprogo.*_
_Antara lain, dengan mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan para pelajar dan PNS disana mengenakan seragam batik_ _*geblek renteng,*_ _batik khas Kulonprogo, pada hari tertentu._
_Ternyata, dengan jumlah 80.000 pelajar dan 8.000 PNS, kebijakan ini mampu mendongkrak industri batik lokal._
_Sentra kerajinan batik tumbuh pesat, dari cuma 2 menjadi 50an. Seribuan perajin batik Kulonprogo yang biasanya bekerja di Yogyakarta, kini bisa bekerja di Kulonprogo._
_Uang ratusan miliar rupiah dari usaha kecil inipun berputar di Kulonprogo._
_Puryanto, seorang pengusaha batik di desa Ngentarejo, mengaku omzetnya meningkat bahkan pernah hingga mencapai 500 persen._
_Hasto, yang menjabat Bupati sejak 2011, juga berusaha menjamin pendapatan petani lokal, dengan mewajibkan setiap PNS membeli beras produksi petani Kulonprogo, 10 kg/bulan._
_Bahkan beras raskin yang dikelola Bulog setempat, kini menggunakan beras produksi petani Kulonprogo._
_Sang Bupati yang juga dokter spesialis kandungan ini juga membuat PDAM mengembangkan usaha, dengan memprodusi Air kemasan merk AirKu (air Kulonprogo )._
_Selain menyumbangkan PAD, keberadaan air kemasan ini membangkitkan kebanggaan warga setempat dengan mengkonsumsi air produk sendiri._
_AirKu kini menguasai seperempat ceruk pasar air kemasan di Kulonprogo._
_Anto, staf setempat, menuturkan, kini jumlah permintaan lebih besar dari produksi. Karena itu, volume produksi AirKu akan segera ditingkatkan._
_Berbagai kebijakan lewat_ _*Program Bela dan Beli,*_ _ternyata mampu menurunkan angka kemiskinan di Kulonprogo._
_Dari 22,54 % pada tahun 2013 menjadi 16,74 % pada tahun 2014 (data Bappeda)._
_Oh ya, jika Anda ke Kulonprogo, Anda tak akan menemukan papan iklan rokok. Pemerintah Kulonprogo memang menolak sponsor dari perusahaan rokok._
_Kebijakan ini tentu mengurangi pendapatan daerah. Namun, memimpin daerah bukan cuma soal menggenjot pendapatan tapi menempatkan posisi moral yang memihak rakyat._
_Dalam hal ini, membela hak kesehatan rakyat._
_Bupati yang lulusan UGM ini juga memberlakukan Universal Coverage dalam pelayanan kesehatan, dimana Pemkab Kulonprogo menanggung biaya kesehatan warganya Rp 5 juta /orang._
_Untuk mengimbangi program Universal Coverage, RSUD Wates Kulonprogo memberlakukan layanan tanpa kelas._
_Artinya, ketika kelas 3 penuh, pasien miskin bs dirawat di kelas 2, kelas 1, bahkan VIP._
_Sekali lagi, berbagai kebijakan populis ini dijalankan tanpa banyak sorotan media._
_Dan satu lagi di Kulonprogo_ _*Alfamart*_ _dan_ _*Indomart*_ _yang biasanya berdampingan bagai pasangan yang tak terpisahkan itu (dimana ada Alfamart, disitu ada indomart) tidak diijinkan untuk membuka usahanya, kecuali mau bermitra dengan_ _*koperasi.*_ _dengan syarat dan ketentuan tertentu._
_Salah satunya kewajiban menampung produk UKM di dalam gerai tersebut dan mempekerjakan karyawan dari anggota koperasi._
_Alfamart dan Indomart yang bekerja sama dengan koperasi, namanya bukan Alfamart dan Indomart lagi tapi diganti menjadi_ _*ToMIRA (Toko Milik Rakyat).*_
_Semoga bisa ditiru dan dilaksanakan pimpinan daerah lain._
_Jika Kabupaten Kulonprogo bisa mengapa Kabupaten, Kotamadya lain nggak bisa?_
_*Ayoo maju bangsaku, rakyatku semuanya!*_ 👍👍👍