Toko Damar Ati

Toko Damar Ati TOKO DAMAR ATI, Jl Roro Mendut No 7 Rt2 Rw1 Kalitumpang, Desa Semampir, Pati 59116

30/06/2022
29/06/2022
29/06/2022
29/06/2022
PATI TURUN LEVEL PPKM, HARYANTO: SAYA TIDAK USAH DIDEMO, KALAU SITUASI MEMBAIK ADA PELONGGARANKabupaten Pati turun level...
01/09/2021

PATI TURUN LEVEL PPKM, HARYANTO: SAYA TIDAK USAH DIDEMO, KALAU SITUASI MEMBAIK ADA PELONGGARAN

Kabupaten Pati turun level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

Sebelumnya level 3, kini menjadi level 2.

Hal tersebut sesuai Instruksi Mendagri nomor 38 tahun 2021 yang terbit 30 Agustus lalu.

"Alhamdulillah Pati turun ke level 2. Saya sudah buat edaran tentang hal ini. Namun saya berpesan, kita jangan terlalu euforia. Harus hati-hati karena pandemi Covid-19 masih ada," kata Bupati Haryanto di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (1/9/2021).

Haryanto menegaskan, euforia berlebihan justru bisa berdampak buruk terhadap penanganan Covid-19.

"Di luar negeri yang sudah vaksin 50-70 persen penduduk, warganya terjebak euforia, tapi ternyata ada gelombang 3.

Contohnya di Amerika tiap hari kematian cukup tinggi. Kalau kita terlena, akan kembali seperti kemarin, cari rumah sakit untuk rawat inap saja sulit, akhirnya banyak yang meninggal," ujar dia.

Haryanto mengatakan, PPKM Level 2 ini memiliki konsekuensi adanya pelonggaran dalam beberapa aspek kegiatan masyarakat.

"Saya sudah buat beberapa kelonggaran. Kemarin nikah hanya boleh ijab di KUA. Sekarang sudah diperbolehkan di rumah, tamu dibatasi 50 orang.

Tempat ibadah yang kemarin (kapasitasnya dibatasi) 50 persen, sekarang 75 persen. Pendidikan kami siapkan uji coba PTM, tiap kecamatan satu SD dan SMP," papar Haryanto.

Dia menambahkan, pagelaran seni-budaya sudah bisa dilaksanakan di gedung secara terbatas. Selain itu pihak-pihak yang terlibat di dalamnya harus sudah vaksin.

Sementara, pertunjukan seni-budaya di tempat terbuka belum diperbolehkan.

"Kalau tempat wisata baru kita buka Jollong dan Gunungrowo, yang lain belum. Bertahap. Tidak bisa langsung sekaligus walaupun sudah level 2. Supaya terkendali," kata dia.

Aturan jam malam pun mengalami kelonggaran. Waktu berjualan pedagang kaki lima dan pertokoan yang tadinya dibatasi hingga pukul 8 malam, kini dimundurkan menjadi pukul 9 malam.

Haryanto menegaskan, pelonggaran PPKM ini dilakukan bertahap. Bukan berarti langsung bebas sebebas-bebasnya.

"Saya tidak usah ditekan atau dipaksa. Tidak perlu didemo. Sudah ada mekanismenya. Kalau situasi membaik otomatis ada pelonggaran," tandas dia. (mzk)

Sumber:
https://jateng.tribunnews.com/2021/09/01/pati-turun-level-ppkm-haryanto-saya-tidak-usah-didemo-kalau-situasi-membaik-ada-pelonggaran

42 DESA DI KUDUS ZONA MERAH, BUPATI: SEMI LOCKDOWN!Bupati Kudus HM Hartopo menyebut jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten K...
01/06/2021

42 DESA DI KUDUS ZONA MERAH, BUPATI: SEMI LOCKDOWN!

Bupati Kudus HM Hartopo menyebut jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus sudah mencapai 1.270.

Dia memaklumi dengan lonjakan yang pesat seperti itu Kudus menjadi isu nasional.

Langkah-langkah kongkrit sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Kudus untuk menangani ribuan warga yang terpapar corona da upaya mencegah penyebaran corona.

Di antaranya, penutupan tempat wisata, pembatasan aktivitas masyarakat, dan tempat makan dilarang memberikan layanan makan di tempat kepada pelanggan.

Menurut Hartopo, terdapat 42 desa yang berstatus zona merah. Hal itu menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kudus.

Ganjar mengunjungi desa berstatus zona merah, yakni Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.

Di desa tersebut, terdapat 1 RT di mana 11 orang terpapar Covid-19.

Ganjar menemui warga yang menjalani isolasi mandiri dan mendapati warga masih lalu-lalang.

Sehingga hal tersebut rawan menularkan Covid-19 karena masih kontal dengan orang lain.

Ganjar, kata Hartopo, menyarankan kepada Pemerintah Kabupaten Kudus untuk dilakukan lockdown RT.

Artinya akses jalan ditutup dengan portal. Warga tidak boleh keluar.

Tamu yang tidak berkepentingan tidak boleh masuk.

”Untuk desa (berstatus zona merah), kita semi lockdown. Artinya masih bisa keluar untuk bekerja. Tapi tentunya dengan bekerja itu mereka mempunyai surat tugas dari perusahaan.

Justru dari perusahaan diperketat, daripada di rumah. jadi kami membolehkan untuk keluar bekerja. Tapi tamu yang masuk ini kita betul-betul selektif. Betul-betul sehat. Punya surat antigen,” kata Hartopo, Selasa, (1/6/2021).

Dia menerangkan, untuk menjaga agar penyebaran covid-19 tidak semakin meluas di desa yang berstatus zona merah, Satgas Jogo Tonggo harus diefektifkan.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan camat agar segera menindaklanjutari perintah dari bupati.

Hartopo berharap ada kesadaran masyarakat tidak melakukan kegiatan yang mudah mengundang kerumunan di desa.

Pihaknya juga sudah melarang acara hajatan yang diselenggarakan dengan mengundang orang banyak, menyediakan banyak makan kepada tamu, dan ada hiburannya.

Sementara itu terkait warga yang menjalani isolasi mandiri, Hartopo menerangkan siap menyuplai tenaga kesehatan dan obat-obatan.

Untuk keluarga yang kurang mampu, pihaknya akan mengupayakan bantaun dari Dinas Sosial agar selama menjalani isolasi mandiri kebutuhan pokoknya terpenuhi.

Kata Hartopo, bantuan makanan selama warga menjalani isolasi mandiri tergantung kondisi ekonomi warga.

Hartopo menegaskan Pemkab Kudus akan terus berusaha keras menangani lonjakan Covid-19 di Kabupaten Kudus.

Pihaknya juga sudah menerima bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Selain rumah sakit rujukan di Semarang, Kabupaten Kudus juga telah menerima bantuan empat dokter spesialis, yakni dua dokter spesialis paru-paru dan dua dokter spesialis penyakit dalam.

Tak hanya itu, Pemkab Kudus juga telah menerima 13 perawat yang dikirim Pemprov Jawa Tengah yang diperbantukan untuk menangani Covid-19.

Sumber:
https://jateng.tribunnews.com/2021/06/01/42-desa-di-kudus-zona-merah-bupati-semi-lockdown.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan
Editor: Daniel Ari Purnomo

SEHARI MAKAMKAN 11 JENAZAH PASIEN COVID-19 DI KUDUS, TIM PEMAKAMAN KELELAHAN DAN TERTIDUR MENGENAKAN APD DI RSTim Pemaka...
31/05/2021

SEHARI MAKAMKAN 11 JENAZAH PASIEN COVID-19 DI KUDUS, TIM PEMAKAMAN KELELAHAN DAN TERTIDUR MENGENAKAN APD DI RS

Tim Pemakaman pasien Covid-19 memakamkan 11 jenazah dalam satu hari. Dengan masih menggunakan alat pelindung diri (APD) mereka tertidur p**as di kawasan rumah sakit. Video mereka tertidur saat masih menggunakan APD viral di media sosial. Di video yang direkam pada malam hari, para tim pemakaman pasien terlihat tidur terpisah beralaskan tanah hingg tidur di atas bak mobil tak jauh dari ambulans yang terparkir. Komentar beragam membanjiri postingan video yang juga diunggah oleh akun Facebook "Kudus Viral".

Di unggahan video tersebut tertulis kalimat: "BEGINI CARA TIM "CEKATHIL LINK BERISTIRAHAT

"Begini cara kami membagi waktu beristirahat, kami hanya minta kalian patuhi prokes untuk keselamatan jiwa kalian dan keluarga kalian sendiri. Semoga pandemi segera berlalu. Amin"

Jumlah pemakaman pasien Covid-19 melonjak Saat dikonfirmasi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kudus Budi Waluyo membenarkan jika sejumlah orang berbalut APD yang tiduran di halaman rumah sakit di Kudus tersebut adalah petugas pemakaman jenazah Covid-19. Ia mengatakan mereka istirahat di sela-sela pemakaman pasien Covid-19 yang melonjak sejak beberapa hari terakhir di Kudus. "Video direkam beberapa hari lalu saat ada pemakaman pasien Covid-19 sehari 11 kali. Mereka menyempatkan istirahat dengan cara seperti itu di sela jadwal padat pemakaman yang melonjak."

"Meski tak nyaman dan panas, mereka tak mengeluh dan ikhlas. Doanya untuk mereka yang bertugas sebagai garda terdepan penanganan Covid-19," terang Budi saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Minggu (30/5/2021). Ia mengatakan setelah memakamkan pasien Covid-19 yang meninggal, para petugas memilih langsung ke rumah sakit karena banyaknya jenazah yang harus dimakamkan. "Mereka itu tiduran yang istilah jawanya ngeluk geger. Menunggu sembari santai dan akan langsung respons cepat saat ada panggilan tugas. Ketimbang bolak-balik ke kantor BPBD, mereka memilih langsung di rumah sakit karena padat jadwal," kata Budi.

Hingga Sabtu (29/5/2021), Pemerintah Kabupaten Kudus mencatat ada 280 orang positif Covid-19 dirawat di rumah sakit dan 910 orang positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri.

Sumber:
https://regional.kompas.com/read/2021/05/31/060600378/sehari-makamkan-11-jenazah-pasien-covid-19-di-kudus-tim-pemakaman-kelelahan?page=all.
Editor : Rachmawati

TIPS DIET ALA DINDA SHAFAY, PAKAI BUAH NAGA SMOOTHIE BOWL BULAN puasa memang kerap dijadikan momentum untuk menurunkan b...
06/05/2021

TIPS DIET ALA DINDA SHAFAY, PAKAI BUAH NAGA SMOOTHIE BOWL

BULAN puasa memang kerap dijadikan momentum untuk menurunkan berat badan. Pasalnya, kita lebih mudah mengontrol waktu makan di bulan Ramadan ini.

Untuk kamu yang kesulitan menurunkan berat badan, kali ini ada rekomendasi menu diet dari konten kreator Dinda Shafay. Dinda berbagi resep menu makanan yang tidak hanya enak tapi juga sehat.

Karena sering memposting makanan diet, Dinda Shafay mengaku sering menerima permintaan untuk membuat video tutorial membuat makanan-makanan tersebut. Akhirnya kali ini Dinda mengabulkan permintaan penggemar dan berbagi rahasia dietnya di YouTube channel miliknya.

Resep makanan dietnya adalah dragon fruit smoothie bowl yang terbuat dari buah-buahan dan juga yoghurt.

Pertama-tama, siapkan:

- 1 buah naga,

- 4 buah strawberry, dan

- 4 buah anggur yang dibekukan di dalam kulkas membuat dragon fruit smoothie bowl.

Setelah itu, tambahkan 2 sendok makan yogurt rasa strawberry. “Aku pakai greek yoghurt yang rasa strawberry, I’m in love, ini tuh enak sekali” tutur Dinda.

Ia mencampur semuanya di dalam blender dan menuang smoothie tersebut ke dalam mangkuk. Dinda menambahkan potongan strawberry, anggur, kiwi, dan granola. “Aku pakai granola, ini adalah kunci yang bikin perut kamu tuh kenyang seharian” jelas Dinda.

Dinda juga menunjukkan foro-foto perubahan ketika sebelum diet dan sesudah diet. Bagi yang ingin cobain, yuk tonton dulu tutorial lengkapnya hanya di YouTube channel Dinda Shafay!

Sumber:
https://lifestyle.okezone.com/read/2021/05/04/298/2405462/tips-diet-ala-dinda-shafay-pakai-buah-naga-smoothie-bowl

DESA KURYOKALANGAN PATI BERANGSUR SEMBUH SETELAH JADI KLASTER COVID-19Pemerintah Desa Kuryokalangan, Kecamatan Gabus, me...
04/05/2021

DESA KURYOKALANGAN PATI BERANGSUR SEMBUH SETELAH JADI KLASTER COVID-19

Pemerintah Desa Kuryokalangan, Kecamatan Gabus, mengimbau masyarakat setempat agar tetap beraktivitas normal dengan mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Sebelumnya, 39 warga setempat terpapar Covid-19 setelah mengikuti acara tasyakuran dan manakiban yang digelar warga yang p**ang dari Jakarta.

Dari 39 warga yang positif Covid-19 tersebut, 35 di antaranya sudah dinyatakan sembuh.

Sisanya 4 orang masih menjalani isolasi.

Kepala Desa Kuryokalangan, Didik Hermanto, berharap kasus covid yang terjadi kemarin menjadi pelajaran bersama.

"Kami berharap ke depan tidak ada warga yang terpapar covid lagi. Kami mengimbau agar masyarakat dalam beraktivitas tetap memperhatikan protokol kesehatan sebagai bentuk kewaspadaan. Kasus kemarin harus menjadi perhatian dan pelajaran warga kami khususnya," ucap dia.

Dia mengakui, kasus klaster covid-19 di desanya yang viral sangat berdampak terhadap kehidupan warga, baik dari aspek perekonomian maupun sosial.

Pihaknya sampai merasa perlu mengeluarkan surat edaran tentang normalisasi kegiatan di desa ketika kasus Covid-19 sudah menurun.

Normalisasi kegiatan, lanjut dia, konsekuensinya harus mematuhi protokol kesehatan ketat.

"Alhamdulillah kemarin aktivitas mulai normal kembali. Hal itu seperti terlihat dari kegiatan pemuda desa yang melakukan bagi-bagi takjil di samping gapura masuk desa," jelas Didik.

Sekretaris Desa Kuryokalangan Hayyin Nu'man menambahkan, meledaknya kasus Covid-19 kemarin bisa memberi pelajaran kepada masyarakat agar tertib protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari.

"Semua kegiatan yang dilakukan harus mematuhi protokol kesehatan. Peristiwa kemarin merupakan pembelajaran bersama tentang pentingnya mematuhi prokes sebagai wujud ikhtiar memutus mata rantai persebaran covid-19," tandas dia.

Sumber:
https://jateng.tribunnews.com/2021/05/03/desa-kuryokalangan-pati-berangsur-sembuh-setelah-jadi-klaster-covid-19.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal
Editor: Daniel Ari Purnomo

KAPAL SANDAR DI PELABUHAN JUWANA PATI TERBAKARSebuah kapal yang sedang bersandar di pos pelabuhan Juwana II, Desa Pajeks...
03/05/2021

KAPAL SANDAR DI PELABUHAN JUWANA PATI TERBAKAR

Sebuah kapal yang sedang bersandar di pos pelabuhan Juwana II, Desa Pajeksan, Kecamatan Juwana, Pati, terbakar malam ini. Kapal tersebut yakni kapal motor (KM) Asia Makmur Rejeki 05 milik Suwito.

Api diketahui pertama kali mulai membakar kapal sekitar pukul 18.30 WIB. Api yang dengan cepat membakar bagian kapal tersebut cukup membuat warga panik. Sebab, di lokasi yang sama sedang banyak kapal yang bersandar.

Kasatpolair Pati, Iptu Sutamto, mengatakan beruntung petugas pemadam kebakaran dapat segera menangani insiden tersebut. Sehingga api bisa segera dijinakkan.

"Sekitar pukul 17.30 WIB di sekitar TKP ada asap yang berasal dari tempat sampah yang berada di sekitar kapal tersebut. Kemudian api tersebut membesar lalu memberitahukan kepada tim terpadu Kemaratiman Juwana," kata Sutamto kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin (3/5/2021) malam.

Dia menyebut, ada sebanyak 5 unit armada pemadam kebakaran yang diterjunkan untuk menetralisir api. Hingga berita ini ditulis, sejumlah petugas masih bersiaga di lokasi untuk mendinginkan titik api.

"5 unit pemadam kebakaran dari Pemda Pati tiba di TKP lalu tim terpadu Kemaritiman Juwana, dengan tim pemadam kebakaran bersama-sama memadamkan api," ujarnya.

"Tidak ada korban jiwa dalam insiden. Kerugian materiil sekitar Rp 50 juta, di antaranya kayu berukuran 30 x 20 cm, panjang 10 meter 6 buah. Mesin genset satu buah. Fiber lambung depan kaman kapal hangus terbakar," pungkasnya.

Sumber:
https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5556497/kapal-sandar-di-pelabuhan-juwana-pati-terbakar

RATUSAN PEMUDIK BANJIRI PATI, KECOLONGAN?Menjelang hari raya Idulfitri yang tinggal menghitung hari, sebanyak ratusan pe...
02/05/2021

RATUSAN PEMUDIK BANJIRI PATI, KECOLONGAN?

Menjelang hari raya Idulfitri yang tinggal menghitung hari, sebanyak ratusan pemudik sudah menjejali daerah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Berkenaan hal itu, pemerintah kabupaten (Pemkab) Pati sudah memiliki sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi persebaran Covid-19.

Bupati Pati, Haryanto mengatakan, ratusan perantau yang terlanjur mudik ke kampung halaman itu tersebar di 21 kecamatan pada masa larangan mudik. Misalnya saja di Kecamatan Kayen terdapat 28 pemudik yang terdata.

“Kemudian di Kecamatan Kayen ada 15 pemudik yang terlanjur di rumahnya. Ada juga di Kecamatan Sukolilo, Margoyoso, Gunungwungkal, dan lainnya. Saya kira pemudik ini hanya dua atau tiga saja. Ini malah jumlahnya ratusan,” ujarnya, Sabtu (1/5).

Paling banyak pemudik tersebut berasal dari daerah di Papua, Kalimantan, Jakarta, Bekasi, dan Surabaya. Mereka mudik dengan cara sembunyi-sembunyi dan jauh sebelum pengetatan dilakukan, atau sebelum dan awal Ramadan.

Lantaran pemudik sudah terlanjur ada di kampung halaman, lanjut Haryanto, pihaknya pun membuat sejumlah kebijakan, terlebih memeberikan konsekuensi yang harus diterima oleh para pemudik tersebut.

“Kan tidak mungkin juga diminta balik ke daerah tempatnya kerja semula. Ada konsekuensinya. Harus siap diisolasi jika terpapar virus ini. Tidak ada kata menghindar. Mereka harus mau karena mudik dilarang,” tegasnya.

Ia mengaku sudah memberikan sosialiasi dan berkoordinasi pada sejumlah instansi terkait, soal perantau yang terlanjur mudik ke tempat asal. Misalnya saja, pendataan terhadap pemudik tersebut. Pendataan sendiri dilakukan oleh Bhabinkamtibmas, Babinsa, Bidan Desa serta Satgas Covid-19 desa.

Kemudian berdasarkan data yang sudah ada itu, kemudian dilakukan tes swab antigen. Dan bila ditemukan ada pemudik yang reaktif berdasarkan hasil tes, selanjutnya diisolasi di desa setempat, maupun di rumah sakit yang ditunjuk.

“Yang p**ang mudik itu nanti tidak perlu mengikuti salat Idulfitri di masjid, melainkan cukup di rumah saja. Agar apabila ada gejala, yang bersangkutan tidak menularkannya kepada yang lain,” jelas Haryanto.

Disamping itu, guna mencegah persebaran Covid-19 di Pati, khususnya di bulan suci ramadan dan Idulfitri. Salat tarawih dan idulfitri dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. “Selanjutnya, tidak diperbolehkan melakukan takbir keliling. Hanya diperbolehkan melakukan takbir di musala maupun masjid-masjid setempat. Itupun juga tidak diperkenankan berkerumun,” tandasnya.

Sumber:
https://www.gatra.com/detail/news/510753/gaya-hidup/ratusan-pemudik-banjiri-pati-kecolongan
Reporter: Ahmad Muharror
Editor: Rohmat Haryadi

SISWA DI PATI INI TAK PUNYA HP UNTUK SEKOLAH ONLINEDi momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada Minggu ...
02/05/2021

SISWA DI PATI INI TAK PUNYA HP UNTUK SEKOLAH ONLINE

Di momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada Minggu (2/5) besok, masih ada siswa di Desa Pagerharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang belum bisa mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau sekolah online (daring) secara sempurna, hingga saat ini.

Adalah Kalimatus Sadiyah (11), siswa kelas III di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bustanul Ulum (BU) mengaku, tidak memiliki handphone (Hp) untuk keperluan sekolah secara virtual selama masa pandemi Covid-19.

"Enggak punya Hp sejak sekolah beralih ke online. Kangen sekolah seperti dulu, ingin kumpul lagi sama teman-teman," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (1/5).
Meski tidak memiliki gadget untuk keperluan belajar daring, gadis cilik yang bercita-cita menjadi guru itu tidak pernah patah arah. Dan, terus belajar dengan giat untuk meraih mimpinya.

"Paling s**a pelajaran matematika. Kalau sudah besar ingin menjadi guru, biar bisa mengajar sekolah dan bantu orang biar pandai," tutur bocah yang hobi bersepeda itu.

Kehidupan Diyah memang tidak seberuntung anak-anak lainnya. Mengingat, ayahnya hanya buruh serabutan yang tidak tentu membawa p**ang penghasilan setiap harinya. Sementara ibunya telah meninggal dunia karena sakit parah tiga tahun lalu.

"Istri saya sudah meninggal dunia. Sekarang tinggal Diyah yang hidup bersama saya, sementara kakak Diyah yang berusia 14 tahun diasuh oleh saudara saya. Kerja seadanya, kalau musim tebang tebu gini ya ikut orang kerja tebang, tak tentu penghasilan," beber ayah Diyah, Parijo (50).

Parijo mengatakan, jangankan membeli handphone untuk keperluan Diyah belajar secara online. Untuk makan sehari-hari saja, ia mengaku kesulitan. Padahal Diyah merupakan siswa yang cukup pandai. Pasalnya ia selalu menduduki peringkat lima besar di kelasnya.

"Biaya sekolah Diyah dibiayai orang dari Desa Tluwuk [Kecamatan Wedarijaksa] mulai dari kelas I hingga III ini. Kadang saya menangis di malam hari karena belum bisa menjadi orangtua yang baik kepada Diyah dan kakaknya," ujar warga RT 02/RW 03 itu.

Beruntung, meski tidak memiliki telepon seluler ada dermawan yang membantu Diyah agar bisa tetap mengikuti proses pembelajaran selama PJJ. Satu diantaranya, Sheila Nisa Sernila seorang guru kelas I SDN 02 Wedarijaksa yang rela meluangkan waktu untuk memberikan les private kepada Diyah.

Tidak hanya itu, Sheila pun rajin berkoordinasi kepada guru MI Bustanul Ulum di mana Diyah mengenyam pendidikan. Agar tidak ketinggalan mata pelajaran. Sedangkan untuk absensi, Sheila p**a yang mengabsenkan dengan menggunakan handphone pribadinya.

"Setiap hari kecuali hari Jumat saya memberikan les kepada Diyah. Biasanya sehabis salat Asar sampai jam 5 sore. Kalau absen, suara Diyah saya rekam dan kirimkan kepada pihak sekolah MI," terang Sheila.

Ia mengaku telah memberikan les private kepada Diyah sejak tahun ajaran baru, tepatnya pada Juli 2020 lalu. Sheila menyebut Diyah termasuk siswa yang cukup pandai di sekolahnya.

Sumber:
https://www.gatra.com/detail/news/510752/milenial/siswa-di-pati-ini-tak-punya-hp-untuk-sekolah-online
Reporter: Ahmad Muharror
Editor: Bernadetta Febriana

01/05/2021

Terukir di bintang.

5 DESTINASI WISATA ALAM DI PATI, JAWA TENGAH YANG SAYANG DILEWATKANKabupaten Pati adalah salah satu kawasan yang berada ...
01/05/2021

5 DESTINASI WISATA ALAM DI PATI, JAWA TENGAH YANG SAYANG DILEWATKAN

Kabupaten Pati adalah salah satu kawasan yang berada di bawah otoritas Provinsi Jawa Tengah. Pati merupakan kota yang terkenal dengan julukan Bumi Mina Tani.

Semboyan Bumi Mina Tani mengambarkan tentang "kegagahan" Kabupaten Pati dari berbagai daerah lainnya di Indonesia.

Pati juga dikenal sebagai wilayah yang cukup banyak memiliki destinasi wisata yang menarik dan juga unik. Berikut 7 Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Pati:

1. Hutan Pinus Pangonan
Salah satu tempat yang wajib Anda kunjungi kala berada di Kabupaten Pati adalah Hutan Pinus Pangonan. Tempat wisata ini berada di Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Di Hutan PInus Pangonan menawarkan tempat yang sejuk, asri serta ketenangan lantaran jauh dari hiruk pikuk kota yang bising.

Disana Anda juga dapat mengabadikan momen indah, lantaran di sediakan berbagai spot foto yang cukup menarik.

2. Desa Wisata Jrahi
Destinasi wisata lainnya yang dapat Anda jumpai kala berada di Pati adalah Desa Wisata Jrahi. Destinasi wisata ini menawarkan keindahan kerukunan antara umat beragama.

Saat berada disana ada baiknya untuk mengunjungi Vihara Saddhagirl yang merupakan vihara terbesar di Kabupaten Pati.

Destinasi wisata ini terletak di Desa Jrahi, Gunung Wungkal, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Bangunan vihara yang begitu megah terlihat semakin mempesona dengan adanya Embung Mini Jrahi di depannya.

3. Goa Pancur Pati
Wisata anti mainstream lainnya yang dapat Anda datangi saat berada di Kabupaten Pati adalah Goa Pancur Pati.

Disana Anda dapat menikmati berbagai keindahan alam di sekitar goa yang asri dan teduh, terutama air mancur di depan goa yang begitu ikonik.

Tidak hanya itu disana juga dilengkapi dengan taman bermain, wahana permainan, hingga spot selfie untuk berfoto ria.

Destinasi wisata ini terletak di Jimbaran, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

4. Air Terjun Lorodan Semar
Jika bosan dengan wisata outdor, Pati juga memiliki destinasi wisata air yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah Air Terjun Lorodan Semar.

Air terjun ini terlihat begitu menarik dan juga eksotis lantaran debit air yang cukup deras lengkap dengan bentuknya yang tidak terlalu tinggi.

Keindahannya semakin terlihat eksotis dengan dukungan alam dan juga batuan kapur di dekatnya.

Tidak hanya itu, aliran air dari Lorodan Semar juga sangat segar dan jernih.

5. Air Terjun Tadah Hujan
Destinasi wisata ini berada di Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Air terjun ini juga kerap kali dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mencukupi kebutuhan akan air bersih.

Disana Anda dapat berfoto untuk menambah koleksi feed instagram Anda.

Sumber:
https://www.sonora.id/read/422675538/5-destinasi-wisata-alam-di-pati-jawa-tengah-yang-sayang-dilewatkan

35 ORANG DI DESA KURYOKALANGAN GABUS PATI DINYATAKAN SEMBUH DARI COVID-19PATI - Dari 39 orang yang terpapar virus Covid-...
01/05/2021

35 ORANG DI DESA KURYOKALANGAN GABUS PATI DINYATAKAN SEMBUH DARI COVID-19

PATI - Dari 39 orang yang terpapar virus Covid-19 di Desa Kuryokalangan, Kecamatan Gabus, 35 di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Hal tersebut disampaikan Bupati Pati Haryanto ketika diwawancarai Tribunjateng.com di RSUD RAA Soewondo Pati, Jumat (30/4/2021).

Sebelumnya, 39 orang di Desa Kuryokalangan dinyatakan positif Covid-19 usai menghadiri hajatan syukuran dan manakiban di rumah seorang warga yang baru p**ang dari Jakarta.

“Jadi yang positif tinggal 4 berdasarkan tes PCR, itupun statusnya OTG (Orang Tanpa Gejala). Satu di antara mereka, yakni yang punya hajatan, masih diisolasi di RSUD. Selebihnya isolasi di rumah,” jelas Haryanto.

Satu yang diisolasi di RSUD, sebut Haryanto, sebelumnya mengalami gejala sakit. Namun sekarang sudah berstatus OTG dan dalam proses pemulihan.

“Penanganan itu secara protap (prosedur tetap) kami lakukan sudah betul. Kalau memang ada yang positif kita isolasi,” tutur dia. (mzk)

Sumber:
https://jateng.tribunnews.com/2021/05/01/35-orang-di-desa-kuryokalangan-gabus-pati-dinyatakan-sembuh-dari-covid-19.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal
Editor: rival al manaf

16/04/2021
WISATA RELIGI DAN BERDOA DI MAKAM NYI AGENG NGERANG PATI Nyai Ageng Ngerang adalah seorang ulama wanita wali nukbah yang...
16/04/2021

WISATA RELIGI DAN BERDOA DI MAKAM NYI AGENG NGERANG PATI

Nyai Ageng Ngerang adalah seorang ulama wanita wali nukbah yang hidup semasa dengan Dewan Wali Songo yang menyebarkan agama islam di daerah Juwana,Lereng Muria dan daerah lereng pegunungan Kendeng Pati Selatan.Nama lengkapnya Nyai Siti Rohmah Roro Kasihan.Nyai Ageng Ngerang keturunan bangsawan kerajaan Majapahit dan mempunyai nasab dengan Nabi Muhammad Saw generasi ke 25 dari jalur keluarga Bani alawi Hadramaut.

Nyai Ageng Ngerang dilahirkan oleh sang ibu Dewi Nawangsih di padepokan Tarub daerah Purwodadi.Diasuh dan dibimbing oleh kedua orangtuanya di padepokan Tarub.Dari semenjak kecil dia sudah belajar agama dengan tekun.Dikisahkan ia sempat belajar dan berguru pada Sunan Kalijaga yang sering datang ke padepokan Tarub. Menginjak dewasa Dewi Roro Kasihan menikah dengan Raden Ronggo Joyo atau lebih dikenal Kyai Ageng Ngerang I/Sunan Ngerang dan kemudian tinggal di Ngerang Juwana.Semenjak itulah ia terkenal dengan nama Nyai Ageng Ngerang.

Ki Ageng Ngerang mendirikan padepokan pesantren di Ngerang Juwana dan muridnya datang dari berbagai daerah. Nyai Ageng Ngerang sendiri ikut membantu sang suami mengajar santri wanita.

Ki Ageng Ngerang dan Nyai Ageng Ngerang mempunyai kedekatan dengan Syeh Siti Jenar, ulama tarekat dan sufi.Nyai Ageng Ngerang pun menuntut ilmu dari Syeh Siti Jenar.Karena pengaruh konflik politik kerajaan Demak dengan Syeh Siti Jenar maka siapspun yang pernah dekat dengan Syeh Siti Jenar akan diburu prajurit kerajaan Demak.Maka demi keselamatan para santrinya Kyai Ageng Ngerang dan Nyai Ageng Ngerang meninggalkan padepokan Ngerang Juwana pergi ke arah selatan menyusuri lereng pegunungan kendeng.Dan kemudian membuka hutan untuk dijadikan tempat tinggal dan mendirikan padepokan untuk menyebarkan islam di daerah lereng pegunungan kendeng ini.

Makam Nyai Ageng Ngerang terletak di pedukuhan Ngerang Desa Tambakromo kecamatan Tambakromo kabupaten Pati Jawa Tengah. Tepatnya terletak di kawasan Pati Selatan di bawah lereng Pegunungan Kendeng.Sekitar 18 km sebelah selatan kota Pati.

Budi. "Laduni." Wisata Religi dan Berdoa di Makam Nyi Ageng Ngerang Pati, 14 Sept. 2019, www.laduni.id/post/read/65125/wisata-religi-dan-berdoa-di-makam-nyi-ageng-ngerang-pati.

16/04/2021

Address

Jalan Roro Mendut No 7 Rt2 Rw1 Kalitumpang, Desa Semampir
Pati
59116

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Toko Damar Ati posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Toko Damar Ati:

Share

Nearby convenience stores


Other Convenience Stores in Pati

Show All